Rabu, 14 September 2011

makalah Ulumul Hadits


PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN ILMU HADITS
 Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Hadist
              Dosen Pengampu :Abdul Sattar, H., M. Ag            














Disusun oleh :
M.Assasul Muttaqin    {101111073}
Muhammad Mudlofir  {101111074}
M. Saiful Chijab          {101111075}
Muhyidin                     {101111076}
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALI SONGO
SEMARANG
2010


PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN ILMU HADIS
       I.            PENDAHULUAN
        Di era globalisasi ini penting sekali bagi kita untuk mengetahui apa itu Ilmu Hadits, karena hadits itu menjadi sumber ajaran islam yang ke-dua setelah Al Qur’an. Ada beberapa Ilmu Hadits yang dapat kita pelajari, di antara para Ulama ada yang menggunakan istilah bagi ilmu yang bertautan dengan hadits itu, di antaranya Ilmu Hadits; ada yang namanya Ilmu Ushulul Hadits; ada juga yang namanya Ilmu Musthalahil hadits; kesemuanya itu mengandung pengartian tentang apa masalah pokok yang di bahas dalam Ilmu itu. Dalam presentasi kali ini pemakalah akan menjelaskan apa yang menjadi pokok masalah pada makalah kali ini.
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Ilmu Hadits
B.     Macam-macam Ilmu Hadits

 III.   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Hadits
        Ilmu Hadits adalah Ilmu yang berpautan dengan hadits. Ilmu yang bersangkut paut dengan hadits itu banyak macamnya, itu di sebabkan karena Ulama yang ber kecimpung membahas tentang masalah yang berhubungan dengan hadits itu selain jumlahnya tidak sedikit, juga masa tersusun dan terbinanya diantara ilmu-ilmu itu sendiri tidak dalam satu periode yang sama.[1] Ilmu Hadits bias dimaksudkan sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji atau membahas tentang segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah saw,baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun sifatnya. Inilah pengertian secara bahasa dari Ilmu hadits.[2]
       Sedangkan secara istilah Ilmu Hadits dapat didefinisikan dengan:
“Ilmu pengetahuan tentang perkataan, perbuatan, ketetapan, gerak-gerik (ahwal) dan bentuk jasmaniah Rasulullah saw., serta sanad-sanadnya; dan ilmu pengetahuan untuk membedakan keshahihan hadits, kehasanannya, kedhaifanya dari pada yang lainnya, baik matan maupun sanadnya.”[3] Dari pengertian di atas, tampak bahwa kajian Ilmu Hadits mempunyai dua tujuan pokok:
       Pertama, mengetahui dan membahas semua hal yang disandarkan kepada Rosulullah saw., baik ucapan,  perbuatan, ketetapan,  maupun kepribadiannya. Selanjutnya dikembangkan oleh Ulama Hadits menjadi cabang dari Ilmu Hadits. Ilmu inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Ilmu Hadits Riwayah. 
       Kedua, untuk membedakan mana Hadits-hadits yang shahih, hasan, dla’if, baik yang ada pada sanad maupun yang ada pada matan. Ilmu inilah yang selanjutnya oleh ulama Hadits dikembngkan menjadi Ilmu Hadits Dirayah.
B.     Macam-macam Ilmu Hadits
       Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa Ilmu Hadits itu terbagi menjadi dua, yaitu:
1.      Ilmu Hadits Riwayah
       Secara bahasa, riwayah berarti periwayatan atau cerita.Dengan demikian Ilmu Hadits Riwayah dapat diartikan dengan Ilmu Hadits berupa periwayatan. Sedangkan secara istilah, Ilmu Hadits Riwayah dapat didefinisikan dengan:“Ilmu yang menukilkan segala yang disandarkan kepada nabi saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan, maupun sifatnya. Dan juga menukilkan semua yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in.”[4]
Berdasarkan definisi di atas Ulama lainnya menambahkan bahwa cakupan Ilmu Hadits Riwayah tidak hanya mencakup semua hal yang disandarkan kepada Nabi saw., tetapi mencakup juga cara-cara periwayatan, pemeliharaan, penulisan, dan pembukuannya.[5] Dan yang menjadi obyek pokoknya adalah membicarakan bagaimana cara menerima, menyampaikan kepada orang lain, menulis, serta membukukannya.[6]
2.      Ilmu Hadits Dirayah
       Ilmu Hadits Dirayah disebut juga Ilmu Ushul al-Hadits, Ulum al-Hadits, Ilmu Mushthalah Ahli Atsar, dls.[7]
       Mahmud al-Thahan mendefinisikan Ilmu Hadits Dirayah, sebagai berikut:
“Ilmu tentang dasar-dasar atau kaidah-kaidah, yang menjelaskan keadaan sanad dan matan, sehingga bisa diterima atau ditolaknya (Hadits).[8] Dalam definisi di atas,  terlihai bahwa Ilmu Hadits Dirayah itu merupakan kumpulan kaidah untuk mengetahui atau mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan sanad maupun matan Hadits. Sehingga, bisa diketahui mana hadits yang bisa diterima (maqbul) dan mana Hadits yang ditolak (mardud). Dan yang menjadi objek kajian ilmu ini adalah sanad dan matan.[9]

 IV.   KESIMPULAN
            Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Ilmu Hadits adalah Ilmu pengetahuan tentang perkataan, perbuatan, ketetapan, gerak-gerik (ahwal) dan bentuk jasmaniah Rasulullah saw., serta sanad-sanadnya; dan ilmu pengetahuan untuk membedakan keshahihan hadits, kehasanannya, kedhaifanya dari pada yang lainnya, baik matan maupun sanadnya. Dan Ilmu hadits itu di bagi menjadi dua:
1.Ilmu Hadits Riwayah: Ilmu yang menukilkan segala yang disandarkan kepada nabi saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan, maupun sifatnya. Dan juga menukilkan semua yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in.
2.Ilmu Hadits Dirayah: Ilmu tentang dasar-dasar atau kaidah-kaidah, yang menjelaskan keadaan sanad dan matan, sehingga bisa diterima atau ditolaknya (Hadits).

    V.   PENUTUP
        Demikian makalah yang dapat kami paparkan tentang Pengertian dan Pembagian Ilmu Hadits. Semoga bermanfa’at. Dan tentunya makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA
*     Fathur Rahman,Ikhtisar Mushthalahul Hadits,Surabaya: PT. Alma’arif, tth.
*     Ismail M.Syuhudi, Pengantar Ilmu Hadits, angkasan, Bandung,  2003.
*     Mahmud Al-Thahan, taisir Mushthalah al-Hadits, Beirut: Darul Fikr, tth.
*     Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadits,Gaya Media Pratama,1998.





[1] M.Syuhudi Ismail Pengantar Ilmu Hadits(Bandung :ANGKASA 2003) hal.61
[2] Utang Ranuwijaya Ilmu Hadits…,hal.73
[3] Fatchur Rahman Hadits Ikhtisar Musthalahul …, hal.72
[4] Utang Ranuwijaya Ilmu Hadits…,hal.74
[5] Ibid. hal.75
[6] Ibid. hal.76
[7] Utang Ranuwijaya Ilmu Hadits…,hal.76
[8] Mahmud al-Thahan taisir Mushthalah al-Hadits. Hal.14
[9] Opcit. hal. 78

1 komentar:

  1. bagi yang mau ngopy silahkan aja, asal jangan ngpy paste, nanti dimarahi pak sattar, hehehe

    BalasHapus