Rabu, 21 Desember 2011

PENGERTIAN TASAWUF MITURUT ISTILAHI

PENGERTIAN TASAWUF MITURUT ISTILAHI
Menurut :
·         Imam ghozali dalam kitab Ihya’ ulumuddin, Tasawuf adalah ilmu yang membahas  cara-cara seseorang mendekatkan diri kepada Allah  SWT.

Pengertian Bimbingan Konseling


Counseling Community Bhe'10
Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling,
  • Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)” Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

NU dan Rumusan Metode Ijtihad

NU dan Rumusan Metode Ijtihad
Beberapa Kiyai dan kalangan muda NU menyadari kebutuhan akan metode baru. Seperti K.H. A. Mustofa Bisri yang berpendapat bahwa sebelum memberikan fatwa, ulama perlu melihat pada latar belakang permasalahan dulu, kemudian mengeluarkan statemen pengantar berdasarkan itu. Tahun 1988 di Pesantren Watucongol Muntilan Magelang, mereka mendiskusikan bagaimana cara membaca kitab kuning lebih kritis. Masdar Farid Mas’udi mengungkapkan, mereka membahas bagaimana menganalisis tulisan-tulisan pada kitab Islam menurut latar belakang dan sosio-kultur ditulisnya kitab tersebut. Dalam makna lain, mereka mencoba untuk melihat teks secara konstekstual, tidak lagi sekedar tekstual.

LAPORAN OBSERVASI DI LP GEDUNG PANE BERSAMA R. HADI WISMOBUDI

PERKEMBANGAN SOSIAL
A.    Pendahuluan
Dalam menguraikan tingkah laku kriminal itu bukan dimaksudkan untuk membahas gejala-gejala kriminal yang langsung berkaitan dengan kejahatan atau psikologis penjahat itu melainkan untuk sekedar membahas peranan lingkungan sosial dalam perkembangan orang yang melakukan tingkah laku kejahatan berdasarkan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah ini, dengan menggunakan definisi Prof. Noach (20) seorang kriminolog yang membeda-bedakan pengertian kriminologi dalam arti yang luas dan kriminologi dalam arti yang terbatas.

Teori Belajar Behavioristik


Zidan El-QyZee
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

HAK ASASI MANUSIA


HAK ASASI MANUSIA
       I.            Pendahuluan
       Banyak retorika di bangun, baik pada era orde baru maupun pada era reformasi. HAM adalah landasan dari kebebasan, keadilan dan kedamaian. Sehingga HAM mencakup semua yang dibutuhkan manusia untuk tetap menjadi manusia, dari segi kehidupan sipil, politik, sosial, dan budaya. Oleh karena itu HAM tidak perlu di berikan, dibeli ataupun diwarisi. Hak Asasi Manusia adalah suatu yang di miliki karena kemanusiaaan kita maka secara otomatis kita mempunyai Hak Asasi. Lantas, kita patutu bertanya untuk kepentingan siapakah sebenarnya hak asasi manusia? Karena selama ini, kita sering menemukan HAM justru di manfaatkan oleh mereka yang memiliki kekuasaan, yang tentu saja untuk melindungi kepentingan kekuasaannya. Sementara negara yang di harapkan untuk memberikan perlindungan HAM bagi warganya, ternyata tak bisa lagi di andalakan. Begitulah ketimpangan dan ketidak adilan dalam struktur sosial tengah terjadi dalam sistem ekonomi neoliberal. Kekuasaan menjadi sangat dominan dan menentukan siapa yang kuat bertahan dan siapa yang lemah akan musnah. Akibatnya ada banyak kelompok yang harus di korbankan seperti, kaum miskin, masyarakat adat, orang terbelakang, kaum perempuan, dsb. Dan uniknya, kita tengah menghadapi pelanggar HAM yang terselubung dan justru berkedok di belakang perjuangan HAM.

DEFINISI DAN KARAKTERISTIK HUKUM DALAM PARADIGMA HUKUM ISLAM


DEFINISI DAN KARAKTERISTIK HUKUM  DALAM PARADIGMA HUKUM ISLAM
       I.            PENDAHULUAN
Berbicara Hukum dalam paradigm Hukum Islam teringat Syeh Ahmad Bin Abdul Latif dalam tasnif kitab ushul fiqihnya “al hukmu huwa khithobullahi alladzi yataallaku bi afalil mukallifin” artinya: Hukum adalah kithob Allah yang berhubungan dengan perbuatan seorang mukallaf. Mukalaf adalah seorang Muslim, akil,baliq. ketika seseorang  sudah masuk mukallaf maka dia akan di kenai Hukum Allah yang berkenaan denganya.

TAUBAT ATAU PENGENDALIAN DIRI


TAUBAT ATAU PENGENDALIAN DIRI

A.Ayat dan Artinya

…………………
            Artinya:”Kaum ‘Ad berkata:”Hai Hud,kamu tidak mendatangkan kepada kami sesuatu bukti yang nyata,dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu,dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.”Hud menjawab:”Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku terlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Dari selain-Nya,sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku”.(QS.Hud,11:53-55)

POKOK BAHASAN SOSIOLOGI


       I.            POKOK BAHASAN SOSIOLOGI

  •   Fakta sosial

Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

PERJUANGAN SEORANG PEREMPUAN YANG MENJADI PENYULUH


PERJUANGAN SEORANG PEREMPUAN YANG MENJADI PENYULUH
I.   PENDAHULUAN
Penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang yang satu oleh karena keahliannya membantu orang lain untuk mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Orang yang member bantuan itu disebut penyuluh, dan yang diberi bantuan disebut klien. Dalam keseluruhan upaya bantuan yang dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan penyuluhan, penyuluhan itu sendiri merupakan inti daripada bimbingan dan penyuluhan. Dan sering juga dikatakan bahwa penyuluhan itu alat daripada bimbingan. Dengan kata lain, bimbingan itu diberikan melalui penyuluhan. Dengan demikian, keberhasilan bimbingan banyak ditentukan bagaimana penyuluhan itu dilakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai pengetahuan dan ketrampilan melaksanakan penyuluhan

PENGARUH MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL


PENGARUH MASYARAKAT  TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL
       I.            Pendahuluan
Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan , baik lingkungan fisik, psikis, atau spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu, tentulah jadi saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungannya pada umumnya. Dalam menguraikan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial, akan ditekankan kepada  pengaruh kelompok sosial yang pertama dihadapi manusia sejak ia dilahirkan, yaitu kelompok keluarganya, berdasarkan hasil eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan mengenai hal ini.

MENGENAL DA’I DAN KEPRIBADIANNYA


MENGENAL DA’I DAN KEPRIBADIANNYA
       I.            PENDAHULUAN
Dakwah dalam Islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga tugas para Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab seorang muslim. Dakwah bukanlah pekerjaan mudah, tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, dan juga tidak dapat di lakukan oleh sembarang orang. Seorang da’i harus mempunyai persiapan-persiapan yang matang baik dari segi keilmuan maupun dari segi budi pekerti. Sangat susuah di bayangkan bahwa suatu dakwah akan berhasil, jika seorang da’i tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai dan tingkah laku yang buruk baik secara pribadi ataupun sosial.[1]